Produsen kain lurik Medan, Pesona indah kain lurik yang tak lekang ditelan zaman. Proses pembuatan yang menggunakan ATM (Alat Tenun Mesin), merupakan salah satu modernisasi tradisi. Sehingga mempermudah Anda untuk memesan dalam jumlah besar. Medan adalah kota multietnis yang penduduknya terdiri dari orang-orang dengan latar belakang budaya dan agama yang berbeda-beda. Selain Melayu dan Karo sebagai penghuni awal, Medan didominasi oleh etnis Jawa, Batak, Tionghoa, Minangkabau, Mandailing, dan India. Mayoritas penduduk Medan bekerja di sektor perdagangan, sehingga banyak ditemukan ruko di berbagai sudut kota. Di samping kantor-kantor pemerintah provinsi, di Medan juga terdapat kantor-kantor konsulat dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, dan Jerman.
Para pencinta kain, pasti sudah tidak asing dengan kain lurik. Sama halnya dengan sasirangan, batik, ulos, songket, dan sejenis kain tradisional lainnya, lurik mampu bersaing di pasaran meski sudah berusia ratusan tahun. Bahkan belakangan ini, lurik sudah banyak digunakan oleh para desainer kondang dalam koleksi busana mereka. Sebelum kita membahas modernisasi kain lurik, akan lebih afdol jika kita mengetahui tentang sejarah kain lurik beserta makna yang terkandung dalam setiap potong kainnya sebagai berikut.
Produsen Tenun Lurik Medan di Lurik Fabric
Produsen tenun Medan murah dan lengkap dari Indonesia untuk dunia. Harga mulai Rp 20.000 permeter, dengan bahan berkualitas asli. Para pencinta kain, pasti sudah tidak asing dengan kain lurik. Sama halnya dengan sasirangan, batik, ulos, songket, dan sejenis kain tradisional lainnya, lurik mampu bersaing di pasaran meski sudah berusia ratusan tahun.
Kami Lurik Fabric, dalam proses produksi sudah menggunakan Alat Tenun Mesin (ATM). Ini dilakukan mengingat perkembangan teknologi sudah sedemikian pesat. Dan setelah menggunakan mesin tenun, maka produksi tenunnya juga semakin variasi. Tak melulu hanya warna dan motif yang klasik saja.
Sejarah Kain Lurik
Ciri khas kain Lurik pada motif atau coraknya, yakni garis – garis atau kotak-kotak. Kata “lurik” berasal dari bahasa Jawa yakni “Lorek”. yang melambangkan kesederhanaan.
Maksud ” sederhana” berdasarkan laman situs itu, yakni sederhana dalam penampilan dan pembuatan namun syarat makna.
Menurut buku “Lurik, Garis – Garis Bertuah” karya Nian S. Djoemena (2000), tidak semua kain dengan motif garis – garis atau kotak – kota bisa disebut “Lurik”.
Nian menyebutkan bahwa sebuah kain disebut ” Lurik” bila memenuhi persyaratan tertentu dari pembuatan benang (lawe), penenunan, pewarnaan dan finishing.
Kain Lurik di masa lalu juga berfungsi sebagai identitas atau simbol kelas sosial, rata – rata pengguna kain ini adalah orang kebanyakan.
Tak hanya itu, juga bagian atribut ritual – ritual tradisional masyarakat Jawa, misalnya labuhan ataupun upacara adat lain seperti ruwatan, siraman, mitoni, dan sebagainya.
Mengikuti perkembangan mode dan busana, Lurik mengadopsi warna – warna kekinian dan penggunaannya tak terbatas. Motif Lurik juga dipakai untuk menambah unsur estetik busana atau aksen pada rompi, jas dan busana lainnya.
Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia (1997) menyebutkan kain Lurik diperkirakan berasal dari pedesaan di Jawa. Seperti tradisi rakyat lainnya, kain ini juga naik derajat ketika dipakai di lingkungan Keraton.
Konon usia kain tenun Lurik lebih tua dari kain Batik, tergambar pada relief di Candi Borobudur tergambar sebuah sosok menenun dengan alat tenun gendong.
Jejak tradisi kain iñi terekam juga pada cerita “Wayang Beber” wayang tertua, sebelum ada wayang kulit. Dikisahkan seorang ksatria melamar seorang Putri Raja dengan mas kawin alat tenun gendong.
Tercatat juga pada prasasti Kerajaan Mataram Hindu yang hidup di abad ke-9 Masehi. Dalam prasasti tercatat adanya kain Lurik motif ” Pakan Malang”. Sedangkan di prasasti era Dinasti Erlangga (1033 M) tertulis Lurik corak “Tuluh Wantu”.
Produsen Kain Lurik Medan di Lurik Fabric
Anda warga Medan yang sedang mencari kain lurik dalam jumlah partai? Kebetulan sekali Anda telah mampir ke halaman kami. Kami Lurik Fabric merupakan salah satu produsen terbesar kain lurik se Jawa. Kami berpusat di Kota Surakarta Jawa Tengah. Jangan ragu melakukan pemesanan kain lurik pada kami, karena kami sudah berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam menangani kain.
Mayoritas pengrajin lurik di daerah-daerah masih bertahan menggunakan alat tenun manual, meskipun mereka menyadari sedang bersaing dengan pengrajin lurik pabrikan yang memproduksi dengan alat tenun mesin (ATM). ATM mampu menghasilkan lurik dalam jumlah yang lebih massif dan harganya lebih murah. Kendati demikian, lurik asli adalah lurik hasil handmade dari alat tenun bukan mesin. Semua dihasilkan dalam proses yang lebih lama dan ketelitian, sehingga wajar nilai jualnya pun jauh lebih mahal.
Dengan ATM, kain tenun Lurik bisa diproduksi massif, corak dan warna juga lebih bervariasi. Dari sisi harga lebih terjangkau dibandingkan kain Lurik tradisional.
Kedua jenis Lurik tersebut memiliki pasar tersendiri, dari sisi harga kain Lurik dari alat tenun manual jauh lebih mahal dibandingkan Lurik ATM.
Kain Lurik sendiri awalnya pakaian khas pria di wilayah Kerajaan Mataram. Terbuat dari bahan katun kasar dan harganya terjangkau untuk masyarakat kelas bawah. Biasanya digunakan untuk pembuatan “surjan” atau baju pria khas di wilayah Kesultanan Yogyakarta dan “beskap” di wilayah Kasunanan Surakarta.
Pada kaum wanita, kain Lurik biasanya untuk selendang. Pada masa lalu masih dijumpai penjual jamu gendong menggendong bakulan jamu dengan kain tenun Lurik.
Lurik juga dibuat selendang panjang atau “setagen” untuk mengikat pinggang dan perut wanita pada tradisi Jawa. Selain itu dibuat sebagai kain bawahan (penutup bagian bawah) atau dikenal dengan ” jarik”.
Kini pemakaiannya sudah meluas di semua kalangan, termasuk untuk seragam karyawan perusahaan dan pegawai negeri. Mengingat tingginya harga kain tenun Lurik tradisional, produk Lurik di pasaran umumnya adalah hasil dari “alat tenun mesin”.
Lokasi Produksi Kain Lurik
Meskipun peminat kain tenun lurik pasang dan surut, namun gairahnya tak pernah pudar oleh zaman. Para pengrajin terus memodernisasi outfit lurik. Alhasil banyak kaum milenial mulai melirik kain tradisional ini.
Lokasi pabrik produksi kain lurik kami terletah di daerah Pedan. Anda juga dapat mengunjungi, untuk melihat langsung proses pembuatan kain lurik ATM (Alat Tenun Mesin).
Di lokasi pabrik Pedan, banyak bertebaran beragam baju dengan tampilan modern berbahan lurik. Tak hanya baju, kain lurik disulap menjadi beraneka ragam aksesoris seperti topi, tas, seledang, dompet, masker, dan lain-lain. Harganya bervariasi, mulai dari yang murah sampai yang mahal.
Galeri koleksi kain lurik Medan
Sementara jika hanya ingin membeli kain lurik untuk dijahit sendiri pun sangat bisa. Harganya juga disesuaikan motif dan bahan, yang termurah mulai dari Rp.60.000, Rp.150.000 hingga jutaan rupiah per meter. Berbagai motif kain lurik yang bisa didapat diantaranya: motif Sapit Urang, Kluwung, Telupat, Tumbar Pecah, Dom Kecer (Hujan Gerimis), Tuluh Waktu, Ketan Salak, Kijing Miring, Rinding Purung, dan Sodo Sak Ler.
Anda tertarik untuk memborong atau memesan dalam jumlah besar kain lurik pada kami ? Silahkan langsung saja hubungi Owner kami via Whatssapp berikut ini :
Informasi mengenai kain lurik lebih lengkap silahkan hubungi kontak WA 0822 6565 2222 Pak Muzakir.
Kami memiliki penawaran menarik untuk Anda terutama pemesan kain lurik untuk luar pulau Jawa. Karena kami memberikan gratis ongkos kirim keseluruh Indonesia.
Pelayanan online 24 jam non stop. Selain kain lurik kami juga memproduksi masker kain dalam jumlah besar dengan harga grosir tentunya. Karena kami merupakan salah satu konveksi masker kain termurah. Tentunya kami tidak asal-asalan dalam memilih bahan kain masker yang akan diproduksi masal. Kenyamanan konsumen nomor satu bagi kami.
Sekian ulasan mengenai kain lurik, kita harus melestarikan budaya luhur yang begitu kental dengan harapan dalam setiap makna yang terkandung pada kain kain bersejarah tersebut. Terimakasih