Jelaskan proses pemintalan pada pembuatan kain lurik?. Lurik sendiri dibuat dari bahan dasar yaitu
benang yang ditenun menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin atau ATBM. Alat tenun adalah alat untuk menganyam benang – benang yang letaknya membujur (benang lungsi) dan benang yang pada alat ini melintang (benang pakan).
Proses awal pembuatan kain lurik sangat berbeda dengan proses pembuatan kain batik. Kain batik dibuat dengan menggambar motif terlebih dahulu pada kertas baru kemudian dipindahkan pada kain, namun pada lurik proses awal pembuatan yaitu melakukan pewarnaan pada benang dengan merendam benang dalam larutan pewarna. Situs kami lainnya di Kain Batik Tulis Solo Asli.
Proses perendaman ini sama saja dengan proses pembuatan motif, karena pada lurik penentuan motif dimulai dari awal proses pewarnaan benang. Setelah proses pewarnaan selesai dilanjutkan dengan penjemuran benang.
Benang yang sudah diwarna dan dijemur hingga kering kemudian dilakukan proses kelos dan palet atau dapat disebut proses memintal. Kegunaan proses ini untuk mempermudah dalam menata benang setelah proses pewarnaan dan penjemuran. Pada proses ini benang dipintal menjadi gulungan-gulungan kecil.
Jelaskan proses pemintalan pada pembuatan kain lurik dengan Sekir.
Jelaskan proses pemintalan pada pembuatan kain lurik dengan Sekir. Proses penggulungan benang selesai dilanjutkan dengan proses sekir atau proses penataan benang menjadi motif. Proses ini membutuhkan kesabaran, ketelatenan dan keahlian yang luar biasa, karena proses ini merupakan proses yang paling rumit dalam pembuatan lurik. Penenun harus menata benang satu
persatu sesuai dengan motif yang diinginkan pada alat sekir.
Satu buah kain lurik membutuhkan ± 2100 helai benang yang ditata untuk menghasilkan lurik selebar
70 cm. Setiap motif pada lurik memiliki rumus yang berbeda-beda, sedangkan lurik sendiri memiliki berbagai macam jenis motif baik yang motif klasik maupun motif kontemporer. Beberapa contoh motif lurik adalah sebagai berikut: Lurik corak dam-daman Corak ketan ireng, Corak dom kecer, Corak loro-pat, Corak telu-telu dan Corak bribil.
Proses selanjutnya adalah nyucuk
Proses selanjutnya adalah nyucuk yaitu memindahkan desain motif ke alat tenun. Benang-benang yang sudah ditata membentuk motif di alat sekir kemudian dipindahkan pada alat tenun. Satu persatu benang dimasukan ke alat yang menyerupai sisir dengan bantuan seseorang untuk menerima benang yang sudah dimasukkan ke alat sisir tersebut.
Benang-benang yang sudah dipasang pada alat tenunan kemudian di lanjutkan dengan proses menenun menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM). Proses menenun sendiri dilakukan dengan menselaraskan antara gerakan kaki dengan tangan untuk memasukan benang pakan pada rentangan benang lusi.
Kain lurik di lurikfabric.
Jelaskan proses pemintalan pada pembuatan kain lurik di lurikfabric. Lurik Prasojo merupakan jenis usaha bergerak di bidang tekstil, yaitu membuat kain Lurik yang telah berdiri sejak tahun 1950. Saat ditemui oleh reporter Detail Magazine ditempat kerjanya, Handoyo, Kabag Produksi menceritakan berdirinya Lurik Prasojo.
Pada awalnya, tahun 1950 sampai 1964 Lurik Prasojo memproduksi kain Lurik dengan menggunakan alat tenun manual. Dalam memproduksi lurik, awalnya hanya dengan motif dan warna yang masih terbatas (warna klasik). Namun, dengan perkembangan teknologi pada tahun 1965 Lurik Prasojo sudah menggunakan mesin tenun yang produksinya tidak hanya warna dan motif klasik saja. Tetapi warna dan motif yang sudah bervariasi.
Dan barangkali benar, kita tak perlu membawa-bawa masa lampau ke era sekarang. Sekarang sudah era revolusi 4.0 dimana yang mahal dan ribet tak lagi laku, karena yang dibutuhkan serba instant dan yang penting murah.
Informasi mengenai seputar kain lurik maupun kain batik tulis, silahkan hubungi kontak WA :
Pak Muzakir 0822 6565 2222.