Kain batik lurik, si kain bergaris yang mulai mendunia. Bila kebanyakan orang melihat kain lurik, maka yang terlihat adalah sehelai kain dengan motif bergaris vertikal atau horisontal, tanpa makna tertentu. Namun, siapa sangka bahwa kain ini punya makna dalam dan kisah panjang dibandingkan sekadar kain bergaris. Kain batik lurik masuk kategori Traditional batik.
Para pencinta kain, pasti sudah tidak asing dengan kain lurik. Sama halnya dengan sasirangan, batik, ulos, songket, dan sejenis kain tradisional lainnya, lurik mampu bersaing di pasaran meski sudah berusia ratusan tahun. Bahkan belakangan ini, lurik sudah banyak digunakan oleh para desainer kondang dalam koleksi busana mereka.
Butuh bahan kain yang bagus untuk membuat kemeja, rok, dress, blouse, atau keperluan lainnya ? Khusus untuk Anda yang memiliki kecintaan tersendiri terhadap kain tradisional Indonesia. Anda bisa memasukkan kain lurik yang sarat akan makna dan filosofi tentang kehidupan manusia ke dalam koleksi kain yang wajib Anda miliki. Beli kain lurik murah.
Kain Lurik di Batikdlidir
Kain lurik merupakan kain tenun yang memiliki motif garis-garis searah panjang kain. Kata lurik diambil dari bahasa jawa “lorek” yang berarti lajur atau garis dan dapat pula berarti corak. Kain lurik sendiri memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi terutama di wilayah Yogyakarta dan Jawa tengah Kain tradisional ini diperkirakan ada sejak jaman kerajaan Mataram yang dibuktikan dengan adanya prasasti yang mengenakan kain lurik.
Pada dasarnya lurik memiliki 3 motif dasar, yaitu:
1. motif lajuran dengan corak garis-garis panjang searah sehelai kain
2. motif pakan malang yang memiliki garis-garis searah lebar kain,
3. motif cacahan adalah lurik dengan corak kecil-kecil.
Kain lurik terbuat dari bahan serat kapas,serat kayu, serat sutera, dan ada juga yang menggunakan serat sintetis. Secara tradisional pembuatan kain ini menggunakan alat tenun ATBM. Proses pembuatan benang pun masih tradisional, dengan cara memintal serat dengan tangan.
Pada awalnya, motif lurik masih sangat sederhana dan warnanya pun masih hitam dan putih atau kedua warna ini di kombinasikan. Dahulu kain lurik ini banyak digunakan masyarakat sebagai pakaian sehari-hari. Untuk wanita biasanya dibuat kebaya, sedangkan untuk pria biasanya hanya sebagai bahan baju pria seperti sorjan. Disisi lain kain lurik juga dibuat sebagai bahan selendang yang berfungsi untuk menggendong tenggok. Selain untuk itu, lurik juga digunakan dalam upacara yang berkaitan dengan kepercayaan misalanya seperti labuhan, mitoni, dll.
Perkembangan kain lurik kini semakin beragam dari sisi warna dan motif terus perkembang. Jika dulu kain lurik hanya digunakan untuk baju, kita banyak ditemui tas, dompet sepatu dari bahan kain lurik.
Tips Memilih Kain Lurik
Tertarik untuk membeli kain lurik tapi masih menemukan sedikit kesulitan saat memilih kainnya ? Sebagai bahan pertimbangan berikut kami bagikan beberapa hal penting yang wajib Anda perhatikan untuk mendapatkan kain lurik yang sesuai kebutuhan.
- Pastikan Anda benar-benar jeli dalam menganalisa bahan baku yang dapat dipakai untuk membuat kainnya. Apakah berasal dari serat kapas, serat kayu, serat sutera ataupun serat sintetis lainnya.
- Lihat juga jenis benang yang menyusun kainnya. Besar kecilnya benang tenun yang dipakai untuk membuat kain lurik biasanya akan sangat mempengaruhi kehalusan tenunan lurik.
- Pastikan kain lurik yang Anda pilih dibuat dari bahan pewana yang awet dan tidak mudah luntur menggunakan pewarna yang berkualitas pula.
- Sesuaikan pola atau corak kain lurik dengan kebutuhan.
- Kenali jenis pintalan kain lurik yang akan Anda pilih akah benang intal tangan atau pintal mesin.
- Tanyakan pada penjual seperti apa jenis alat tenun yang dipakai untuk membuat kain lurik. Apakah menggunakan alat tenun gendong, ATBM atau ATM.
Cara Merawat Kain Lurik
Setelah mendapatkan kain lurik yang sesuai dengan kebutuuhan jangan lupa untuk merawatnya dengan baik ya.
1.Saat melakukan pencucian sebaiknya pisahkan kain lurik dari bahan pakaian yang lain. Ketika pertama kali dicuci biasanya akan terjaid pelepasan zat warna kain lurik yang tidak terikat pada serat benang sehingga berpotensi mencemari warna baju yang lainnya.
-
- Untuk mencuci kain lurik yang dibuat menggunakan bahan pewarna alami sebaiknya gunakan lerak khusus tenun.
- Untuk mencuci kain lurik yang dibuat menggunakan pewarna sintetis gunakan sabun berbahan lembut, sampo, atau sabun yang memiliki kadar alkali rendah.
2.Sebisa mungkin hindari penggunaan sikat atau mesin cuci kain lurik karena cara ini hanya akan memudarkan pola kain lurik dan membuat warnanya jadi kusam. Pilihan terbaik cuci kain lurik secara manual dengan menggunakan tangan.
3.Selesai melakukan pencucian segera jemur kain lurik Anda dengan cara diangin-anginkan di tempat yang teduh dan tidak terkena panas matahari langsung. Hal ini penting untuk dilakukan untuk mencegah perubahan warna lurik supaya tidak mudah pudar dan cepat rusak.
4.Pastikan kain lurik yang Anda jemur sudah kering sebelum di angkat dari jemuran. jika diperlukan Anda juga bisa menyetrika kain lurik agar tampilannyatetap terlihat rapi dan lebih enak untuk dilihat.
-
- Sebelum menyetrika kain lurik atur temperatur setrika pada suhu yang direkomendasikan ideal untuk menyetrika kain katun.
- Semprotkan pelicin pakaian untuk mengembalikan bentuk alami serat kain lurik.
- Seterika kain lurik menurut bentuk pola atau alur garis yang terdapat pada kain lurik.
- Usai diseterika sebaiknya simpan kain lurik dengan cara di gantung menggunakan hanger supaya kain tenun lurik tetap rapi.
Nah itu dia pembahasan singkat mengenai kain lurik serta tips memilih dan merawat kain lurik yang bisa Anda terapkan untuk menjaga kualitas kain lurik supaya dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Semoga bermanfaat.
Informasi mengenai kain lurik lebih lengkap silahkan hubungi kontak WA 0822 6565 2222 Pak Muzakir. Gratis ongkos kirim keseluruh Indonesia.
Seragam batik kantor premium murah.